Kamis, 06 Maret 2014

Kangen

Baca : Filipi 1:20-26
 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Filipi 1:21)

Tinggal di negeri orang, di kota Seoul Korea Selatan membawa tantangan tersendiri. Salah satunya adalah rasa kangen pada masakan negeri sendiri. Setelah tiap hari menikmati kimci (makanan khas Korea berupa fermentasi sayur-sayuran), kadang datang rasa kangen masakan Indonesia seperti rendang, sayur lodeh, gulai kambing, ikan asin, sambel terasi dan lain-lain. Tetapi demi rasa kangen itu, perjalanan empat jam pergi dan pulang ke kota multikultural Ansan pun dilakoni. Di sana ada beberapa restoran Indonesia yang jual aneka masakan Indonesia. Rasa kangennya terobati dengan melangkah pergi, bukan sekedar membayangkan rasa masakan Indonesia saja.
Hidup di dunia ini bagaikan sedang dalam perantauan sampai tiba waktunya kita kembali kepada Allah Bapa kita. Rasa “kangen” itu makin menjadi saat kita alami penderitaan yang luar biasa. Kadang kita berpikir, “Duh enaknya tinggal bersama Bapa. Di sana tidak akan ada lagi tangis, kesusahan dan penderitaan. Di sana ada sukacita bersama Allah.” Perasaan yang lumrah, bahkan Paulus juga rasakan itu (ay. 23).
            Hanya saja rupanya rasa “kangen” itu dapat “terbayar” dengan belajar dari Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi ini. Meski rasa “kangen” untuk pergi kepada Allah Bapa begitu besar, Paulus sadar bahwa ada yang harus ia kerjakan di sini. Apa yang ia kerjakan itulah yang jadi obat “kangen”-nya, yaitu “tinggal di dalam dunia ini, terus hidup dan bekerja memberi buah” (ay. 22, 25). Jadi masih “kangen”? Ayo bekerja memberi buah bagi hormat dan kemuliaan Allah. - AAS


PELAYANAN TERBESAR YANG DAPAT KITA BERIKAN KEPADA ALLAH ADALAH MEMENUHI PANGGILAN ROHANI KITA. (Gresham)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar