Kamis, 06 Maret 2014

Pertumbuhan adalah Perubahan

Baca : Roma 12 : 1-2
... tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu ... (Roma 12:2a)

Kuliah S2 dengan konsentrasi studi ekumenis dan perubahan sosial di Korea Selatan, seringkali membawa penulis berdiskusi dengan rekan sekelas tentang bagaimana sebuah perubahan terjadi di tengah masyarakat, apa pemicunya, siapa yang terlibat dan tentang efeknya. Perubahan ke arah yang lebih baik itu penting dan membawa tentunya, ke arah pertumbuhan yang juga lebih baik. Tetapi sayangnya, sering ada yang dilupakan, yaitu proses perubahan itu sendiri. Tidak banyak orang yang setia dengan proses. Semua serba mau instan. Ketidakmampuan untuk menghargai proses telah menjadi perlawanan terhadap perubahan itu sendiri. Terutama proses perubahan yang diharapkan terjadi pada diri sendiri secara pribadi.
Kepada jemaat di kota Roma disampaikan agar mereka mempersembahkan tubuh mereka atau dengan kata lain diri mereka sendiri sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah. (ay. 1). Tuhan menghendaki diri kita seutuhnya untuk dipersembahkan kepada-Nya sebagai bentuk ibadah bakti kita kepada-Nya. Untuk itu, supaya jangan menjadi sama dengan dunia ini dan mulai dengan pembaharuan budi. Ada proses perubahan dari yang kurang baik menjadi baik. Dari yang jauh dari Allah menjadi tahu untuk membedakan mana kehendak Allah, maka yang bukan. Mana yang baik, berkenan dan sempurna menurut Allah, maka yang bukan (ay. 2).
Leo Tolstoy seorang novelis mengatakan bahwa semua orang berpikir tentang mengubah dunia, tetapi tak seorangpun yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri. Jadi mulailah dengan perubahan diri terlebih dahulu untuk mengalami pertumbuhan yang sesungguhnya, yaitu mencapai kedewasaan iman di dalam Kristus. Dan tularkanlah perubahan itu kepada dunia. –AAS


INGIN MENGUBAH DUNIA, RUBAH DULU DIRI KITA MENJADI SERUPA KRISTUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar