Minggu 23 Maret 2014, beberapa menit sebelum hari berakhir.
Lima belas tahun yang lalu peristiwa penting itu terjadi. Setelah satu tahun setengah masa vikariat di jemaat GKP Cikembar, kebaktian penahbisanku ke dalam jabatan pelayanan sebagai pendeta di Gereja Kristen Pasundan dilaksanakan. Hari ini, Senin 23 Maret 1999 jam 3 sore kebaktian penahbisan pun dimulai. Pdt. Krisna L. Suryadi, selaku ketua Majelis Sinode GKP, melayani kebaktian penahbisan yang juga dihadiri oleh kurang lebih 30 orang pendeta Gereja Kristen Pasundan dan pendeta dari gereja mitra jemaat di sekitar kota Sukabumi.
Penumpangan tangan para pendeta atasku yang berlutut bersimpuh menjadi sebuah simbol, Allah Bapa sendiri menumpangkan tangan atasku yang menyambut panggilan-Nya yang suci untuk menjadi pendeta di Gereja Kristen Pasundan. Masih teringat kata-kata Pdt. Krisna melafalkan rumusan penahbisan itu, "untuk jabatan yang suci ini, tidak ada seorangpun yang layak..." Hatiku bergetar, "Betul Tuhan, aku tidak layak untuk ini tapi Engkau memanggilku untuk melayani-Mu. Tapiku percaya, bila Engkau memanggil, Engkau jugalah yang menyertai memampukan dan memperlengkapi." Karena itu pulalah dengan yakin aku menyambut, "Ya, saya bersedia dan berjanji".
Lima belas tahun yang lalu peristiwa penting itu terjadi. Setelah satu tahun setengah masa vikariat di jemaat GKP Cikembar, kebaktian penahbisanku ke dalam jabatan pelayanan sebagai pendeta di Gereja Kristen Pasundan dilaksanakan. Hari ini, Senin 23 Maret 1999 jam 3 sore kebaktian penahbisan pun dimulai. Pdt. Krisna L. Suryadi, selaku ketua Majelis Sinode GKP, melayani kebaktian penahbisan yang juga dihadiri oleh kurang lebih 30 orang pendeta Gereja Kristen Pasundan dan pendeta dari gereja mitra jemaat di sekitar kota Sukabumi.
Penumpangan tangan para pendeta atasku yang berlutut bersimpuh menjadi sebuah simbol, Allah Bapa sendiri menumpangkan tangan atasku yang menyambut panggilan-Nya yang suci untuk menjadi pendeta di Gereja Kristen Pasundan. Masih teringat kata-kata Pdt. Krisna melafalkan rumusan penahbisan itu, "untuk jabatan yang suci ini, tidak ada seorangpun yang layak..." Hatiku bergetar, "Betul Tuhan, aku tidak layak untuk ini tapi Engkau memanggilku untuk melayani-Mu. Tapiku percaya, bila Engkau memanggil, Engkau jugalah yang menyertai memampukan dan memperlengkapi." Karena itu pulalah dengan yakin aku menyambut, "Ya, saya bersedia dan berjanji".